April 16, 2013

a i r


petang itu suhu meninggi,
jejaka itu perasan terasa sendiri,
kecamuk hati, akal, minda semua,
terus mencari tempat bercerita,
entah apa yang tidak kena padanya,

kecamuk hati,
kusut jiwa,
serabut minda,
dalam hatinya ada -Nya.

tapi tetap dia perasan lagi,
kecamuk itu tidak pergi berlari,
kelip-kelip sisip matanya 
teringat dua orang,
bukan dua,tapi tiga,
ma,abah,seorang lagi?
seorang lagi tak mengapa,biarkan,
jari kedingnya mendail nombor,
nombor seminggu sekali dua sahaja biasanya,
tapi dek kecamuk, hatinya jadikan tiga atau lebih,

beberapa detik terus capai suara ibunya,
terus kali pertama di tahun pengajiannya,
air kelopak hatinya sendiri tertumpah,
bukan sebab dimarah,tapi diramah,
air itu tawa gembira rasanya,

tambah imbuhan dengan hadirnya orang ketiga,
tidak semena-mena air itu ditambah,disimbah.